Beberapa waktu yang lalu seperti biasa aku begitu putus asa sebab tak kunjung paham suatu ilmu tertentu. Beberapa kali sudah kucoba untuk membaca, berdiskusi, dan mengerahkann upaya untuk memahami dan berharap "menjadi pinter". Seorang bak bertanya padaku melihat aku yang awut-awutan.
Kenapa ? tanyanya
Kenapa aku tak kunjung memahami X, kenapa aku gak pinter-pinter dan masih aja bingung perihal X! jawabku putus asa (untuk sementara, X ini biarlah menjadi rahasia antara kita ya, pembaca....hehehe)
Jangan Jadi Tuhan ! dia menjawab pelan dan halus
ah, aku memang paling suka ditegur dengan lemah lembut tapi tegas. nyaman sekali di telingaku juga di perasaanku, meski membuatku bertanya-tanya
"Hah ? maksudnya?" tanyaku
dia memberikan penjelasan dengann tak kalah lembutnya
Hamba dan Tuhan punya ranah dan "pekerjaanya " sendiri-sendiri
Kita manusia biasa ini, hamba yang ranahnya berusaha, Hamba yang ranahnya hanya sebatas ikhtiar sekeras-kerasnya. Sedangkan Hasil adalah ranah Tuhan. Apa yang kita dapatkan adalah ketetapan dari Tuhan. Maka berhentilah menjadi Tuhan dengan berkeluh kesah sebab tak kunjung melihat hasil. Jangan menuntut hasil yang begini dan begitu hanya karena kita manusia sudah meakukan ini dan itu.
Sekali Lagi, Jangan menjadi Tuhan.
Kamu belajar, meluangkan waktu, mengerjakan ini dan itu, itu memang sudah tugasmu sebagai manusia
sedangkan hasil yang akan kamu peroleh, entah berhasil ataukah tidak, entah mendapat ataukah belum, itu semua adalah ketetapan dari Tuhan, Dan Semua ketetapan itu pasti baik. Pasti Baik
Aku diam sejenak. Menenun satu persatu makna dari apa yang dia sampaikan.
benar juga
sudah berapa kali manusia, aku ini menuntut begini dan begitu hanya karena aku sudah melakukan ini dan itu
sudah berapa kali aku kecewa karena hasilnya tak sesuai keinginanku
sudah berapa kali aku kecewa dan merasa usahaku sia-sia hanya karena Tuhan punya ketetapan yang lebih baik dari pada yang aku harapkan
kita semua ini adalah serang murid, sekaligus adalah seorang guru
terima kasih kepada orang-orang baik yang berkenan menemani setiap proses bertumbuhku. berkenan menyampaikan salah dan keliruku hingga aku mengerti bagaimana aku harus tumbuh lebih baik
aku pun kemudian yakin bahwa tidak mungkin ada pertemuan yang luput dari ketetapan Allah. Dan semua akan menjadi bermakna ketika kita mau mengambil makna-nya
Komentar
Posting Komentar