Langsung ke konten utama

LIPSTIK

  Siang tadi, dua oranG baik memperhatikanku,  kurang lebih 3 meter dihadapanku mereka memberi syarat padaku yang kurang lebih intinya "Pulang aja sana ! kamu pucet loh !" mereka memelankan suara karna kami sedang berada di forum yang agak resmi dengan tersenyum aku bergegas mengambil sesuatu di dalam tas kesayanganku,  tadaa.. kupamerkan Lipstk wardah yang sejujurnya warnanya agak norak, oren , atau merah bata, tidak penting intinya, aku tampak pucat karna lupa memakai lipstik, segera ku coret bibirku dengan kuas lipstik, tada, kupamerkan bibirku yang sudah menyala kepada mereka.  mereka menggeleng hah ? aku bertanya sebab tidak mengerti "matamu gak bisa bohong ! pulang sana ! istirahat!" lagi2 mereka bicara tanpa suara lekas kubuka kamera depan dari ponsel untuk melihat apa yang terjadi, "lah iya." aku hanya berkedip kedip dan tersenyum pahit. Ingin segera pulang tapi sepertinya aku butuh sekitar satu jam lagi untuk tetap berada di tempat ini ah, lipstik...

Jangan Menjadi Tuhan


Beberapa waktu yang  lalu seperti biasa aku begitu putus asa sebab tak kunjung paham suatu ilmu tertentu. Beberapa kali sudah kucoba untuk membaca, berdiskusi, dan mengerahkann upaya untuk memahami dan berharap "menjadi pinter". Seorang bak bertanya padaku melihat aku yang awut-awutan.
Kenapa ? tanyanya 

Kenapa aku tak kunjung memahami X, kenapa aku gak pinter-pinter dan masih aja bingung perihal X! jawabku putus asa (untuk sementara, X ini biarlah menjadi rahasia antara kita ya, pembaca....hehehe)

Jangan Jadi Tuhan ! dia menjawab pelan dan halus

ah, aku memang paling suka ditegur dengan lemah lembut tapi tegas. nyaman sekali di telingaku juga di perasaanku, meski membuatku bertanya-tanya 

"Hah ? maksudnya?" tanyaku

dia memberikan penjelasan dengann tak kalah lembutnya

Hamba dan Tuhan punya ranah dan "pekerjaanya " sendiri-sendiri

Kita manusia biasa ini, hamba yang ranahnya berusaha, Hamba yang ranahnya hanya sebatas ikhtiar sekeras-kerasnya. Sedangkan Hasil adalah ranah Tuhan. Apa yang kita dapatkan adalah ketetapan dari Tuhan. Maka berhentilah menjadi Tuhan dengan berkeluh kesah sebab tak kunjung melihat hasil. Jangan menuntut hasil yang begini dan begitu hanya karena kita manusia sudah meakukan ini dan itu.

Sekali Lagi, Jangan menjadi Tuhan.

Kamu belajar, meluangkan waktu, mengerjakan ini dan itu, itu memang sudah tugasmu sebagai manusia

sedangkan hasil yang akan kamu peroleh, entah berhasil ataukah tidak, entah mendapat ataukah belum, itu semua adalah ketetapan dari Tuhan, Dan Semua ketetapan itu pasti baik. Pasti Baik

Aku diam sejenak. Menenun satu persatu makna dari apa yang dia sampaikan.

benar juga

sudah berapa kali manusia, aku ini menuntut begini dan begitu hanya karena aku sudah melakukan ini dan itu

sudah berapa kali aku kecewa karena hasilnya tak sesuai keinginanku

sudah berapa kali aku kecewa dan merasa usahaku sia-sia hanya karena Tuhan punya ketetapan yang lebih baik dari pada yang aku harapkan

kita semua ini adalah serang murid, sekaligus adalah seorang guru

terima kasih kepada orang-orang baik yang berkenan menemani setiap proses bertumbuhku. berkenan menyampaikan salah dan keliruku hingga aku mengerti bagaimana aku harus tumbuh lebih baik

aku pun kemudian yakin bahwa tidak mungkin ada pertemuan yang luput dari ketetapan Allah. Dan semua akan menjadi bermakna ketika kita mau mengambil makna-nya



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ihya’ Al-Mawat dan Jialah, Pengertian ,rukun dan syarat, dasar hukum ihya' Al-mawat dan Jialah / ja'alah / ju'alah

Ihya’ Al-Mawat dan Jialah Makalah Disusun sebagai tugas Matakuliah Fiqh Muamalah Dosen Pengampu Bpk. Ainun Yudhistira, S.H.I., M.H.I. Disusun Oleh: Nur Fitria Primastuti   21113044 FAKULTAS SYARIAH JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH IAIN SALATIGA April :2015 Ihya’ Al-Mawat dan Jialah A.       Ihya’ Al-Mawat 1.        Pengertian Ihya’al-Mawat Ihya’Al-Ma’wat atau menghidupkan tanah yang telah mati di maksudkan dengan menggarap tanah yang telah mati. Di kalangan fuqoha, tanah yang telah mati dimeksud dengan “Tanah yang tidak ada tuanya dan tidak lagi di manfaatkan oleh siapapun.” Di sini di maksudkan untuk mengambil manfaat atas pemanfaatan tanah tersebut. “Tidak ada pemiliknya” maksudnya adalah tanah yang tidak ada pemiliknya sama sekai, dan tidak ada bekas garapan seperti ,pondasi, tanaman ,dan lain sebagainya. “Tanah yang tidak di manfaatkan oleh seseorang “ maksudnya tanah tersebut bebas...

Batasan Ilmu Pengetahuan

Dewasa ini manusia hidup dalam besarnya perkembangan ilmu pengetahuan yangs semakin luas dan tidak pernah berhenti berkembang. Di luar itu manusia di tuntut untuk hidup dalam kebenaran dan apa-apa yang memiliki nilai yang dapat mereka jadikan acuan dalam bertindak. Lembaga kebenaran itu disebut dengan agama ,filsafat,dan seni. Kebenaran yang di percaya menjadi lembaga tertua adalah agama,ini berasal dari wahyu dan oleh penganutnya agama dinilai dan diyakini kebenarannya secara mutlak.             Tidak hanya mencakup masalah umum saja, tatapi agama mencakup hal-hal khusus dan hal-hal transendal . Seperti misalnya latar belakang penciptaan   alamsemesta,juga seisinya. Sama seperti agama yang diyakini menjadi kebenaran tertua yang nilai –nilai- nya selalu   di anggap benar meski banyak yang di luar nalar,seni pun juga begitu,tidak ada kata benar ataupun salah dalam seni,bahkan seni juga menjangkau hal-hal mendasar,un...

Warisan Kartini

April adalah bulan kartini. Bulan di mana akan kita dapati sekolah maupun Lembaga lainnya berbondong-bondong berkostum kebaya, batik, maupun baju daerah lainnya sebagai bentuk perayaan hari lahirnya Sang Pahlawan Bangsa, Ibu Kita Kartini. Selain kostum, sekolah dan Lembaga lainyya mengadakan lomba-lomba yang menurut wawancara saya kepada beberapa teman yang menjadi guru, menjadi ciri khas perayaan hari Kartini. Lomba Fashion Show, Lomba Make Up, Lomba Menari dan lomba-lomba lainyya yang erat kaitannya dengan Wanita. Tahun ini, 2024 bulan April bebarengan dengan bulan Syawal tahun Hijriyah. Beberapa sekolah dan Lembaga lain memperingati Hari Kartini dengan berkebaya, berbatik, lalu halal bihalal. Meskipun ada satu dua sekolah yang tetap memperingati Hari Kartini dengan upacara, Berkebaya, bahkan pawai kartini, Hari Kartini gak sepi-sepi amat lah. Lalu muncul sebuah pertanyaan. Apa yang sebenarnya Kartini wariskan kepada kita, generasi muda? benarkah Kartini adalah symbol perjuangan...