Siang tadi, dua oranG baik memperhatikanku, kurang lebih 3 meter dihadapanku mereka memberi syarat padaku yang kurang lebih intinya "Pulang aja sana ! kamu pucet loh !" mereka memelankan suara karna kami sedang berada di forum yang agak resmi dengan tersenyum aku bergegas mengambil sesuatu di dalam tas kesayanganku, tadaa.. kupamerkan Lipstk wardah yang sejujurnya warnanya agak norak, oren , atau merah bata, tidak penting intinya, aku tampak pucat karna lupa memakai lipstik, segera ku coret bibirku dengan kuas lipstik, tada, kupamerkan bibirku yang sudah menyala kepada mereka. mereka menggeleng hah ? aku bertanya sebab tidak mengerti "matamu gak bisa bohong ! pulang sana ! istirahat!" lagi2 mereka bicara tanpa suara lekas kubuka kamera depan dari ponsel untuk melihat apa yang terjadi, "lah iya." aku hanya berkedip kedip dan tersenyum pahit. Ingin segera pulang tapi sepertinya aku butuh sekitar satu jam lagi untuk tetap berada di tempat ini ah, lipstik...
Dewasa ini manusia hidup dalam
besarnya perkembangan ilmu pengetahuan yangs semakin luas dan tidak pernah berhenti
berkembang. Di luar itu manusia di tuntut untuk hidup dalam kebenaran dan
apa-apa yang memiliki nilai yang dapat mereka jadikan acuan dalam bertindak. Lembaga
kebenaran itu disebut dengan agama ,filsafat,dan seni. Kebenaran yang di
percaya menjadi lembaga tertua adalah agama,ini berasal dari wahyu dan oleh
penganutnya agama dinilai dan diyakini kebenarannya secara mutlak.
Tidak hanya mencakup masalah umum
saja, tatapi agama mencakup hal-hal khusus dan hal-hal transendal. Seperti misalnya latar belakang penciptaan alamsemesta,juga seisinya. Sama seperti agama yang
diyakini menjadi kebenaran tertua yang nilai –nilai- nya selalu di anggap benar meski banyak yang di luar
nalar,seni pun juga begitu,tidak ada kata benar ataupun salah dalam seni,bahkan
seni juga menjangkau hal-hal mendasar,universal,menyeluruh dan mutlak. Bedanya
bila agama berasal dari wahyu Tuhan,seni bersal dari perasaan dan intuisi. Kebenarana hanya di dapat dari
penghayatan dan perasaan.
Sedangkan kebenaran filsafat berasal
dari penalaran manusia secara menyeluruh dan optimal. Filsafat merupakan
kegiatan yang merefleksi pada apa saja,tanpa batas,pada bidang dan tema
tertentu,yang bertujuan untuk memeroleh
kebenaran yang mendasar menemukan makna dan inti dari segala inti.
Dalam hubungan dengan kebutuhan
manusia ternyata didukung oleh kebenaran ilmu pengetahuan. Untuk memenuhi
segala persoalan hidupnya manusia membutuhkan kebenaran yang tentunya kebenaran
dari kebenaran itu dapat di buktikan secara konkret dan dapat di pertanggung
jawabkan,dan tuntutan tersebut sanggup di penuhi oleh lembaga lembaga kebenaran
ilmu. Alat kebenaran itu ialah
nalar,akal,logika dan metode yang sisitematis. Sumber yang bersifat
imperik,nyata dan apaadanya. Proses untuk memeroleh ilmu pengetahuan itu di
sebut dengan kegiatan ilmiah.
Ritchy
Cader mengatakan bahwa untuk memeroleh pengetahuan di mulai dari mengamati. Pengamatan tersebut sebagai
langkah pengenalan suatau masalah. Munculnya masalah dari aktifitas tersebut
akan melahirkan proses berpikir yang
kemudian akan di arahkan pada pengamatan subjek yang empiris. Ilmu pengetahuan
mencoba memberikan penjelasan mengenai alam yang menjadikan kesimpulan umum dan
impersional. Ilmu pengetahuan mencoba menjelaskan ,meramalkan,dan mengontrol
gejala alam.
Mengacu pada karakteristik yang
dimilkinya,maka ilmu pengetahuan memilki batasan batasan tertentu. Kebenaran
yang di peroleh dari ilmu pengetahuan terbatas pada kebenaran yang sifatnya
rasional empiris. Secara rasional
,ilmu meyusun ilmu pengetahuannya secara konsisten dan komulatif,sedangkan secara empiris,ilmu
memisahkan antara pengetahuan yang sesuai dengan fakta atau tidak. (Nadiroh
:150-151)
Kebenaran yang di akui nalar ,serta
wujud konkretnya dapat di buktikan secara empiris. Adapun segala sesuatu yang
berada di luar jangkauan akal,tidak termasuk ke dalam jangakauan ilmu
pengetahuan. Sama dengan segala hal yang berada di luar jangkauan daya tangkap
indra manusia ,berada di luar jangkauan ilmu pengetahuan. Perangkat “alat” yang
di perlukan untuk menangkap fenomena alam ,fakta realitas empiris , dan
realitas metafisika antara lain adalah indra ,naluri,akal,intuisi dan hati
nurani. Ilmu pengetahuan membatasi ruang lingkup penjelajahannya pada batas
pengalaman manusia juga oleh metode yang
digunakan dalam menyusun yang telah teruji kebenarannya secara empirik
Semua perangkat imu pengetahuan memilki
daya jangkau dengan kemampuan yang terbatas. Masalah mistik,alam ghaib sama
sekali tidak dapat di jelaskan dengan “alat” tersebut. Selain itu ilmu
pengetauhan juga hanya membataskan diri
pada kewenangan daalam menentukan benar dan salah dalam suatu pernyataan. Dalam
menentukan baik dan buruk,bagus dan cantik semua mengacu pada sumber moral dan
kajian estetik.
Sehubungan dengan batasan ilmu
pengetahuan tersebut,Einstein
mengatakan bahwa ” ilmu di mulai dari fakta dan di akhiri denga fakta apapun
yang menjembataani keduanya” . Dengan keterbatasan ini pula ada yang mengatakan
bahwa penjelajahan imu pengetahuan berhenti pada batas kemampuan rasional
empiris. Setelah penjelajahannya terhenti maka di teruskan oleh filsafat. Ternyata
filsafat juga memilki batasan dan ketika penjelajahan filsafat terhenti oleh
batas kemampuan optimal rasio manusia yang kemudian di teruskan oleh seni dan
agama. Bagi yang memercayainya,kebenaran agama mutlak sifatnya termasuk-kadang-
yang tidak sesuai dengan nalar dan kebenaran pengalaman indrawi.
Kebenaran ilmu pengetahuan paling
jelas bila di hubungkan dengan kemampuan manusia dalam mengenal hakikat
dirinya secara utuh.
“sebenarnya
manusia telah mencurahkan perhatian dan usaha yang sangat besar untuk
mengetahui dirinya ,walaupun kita memilki perbendaharaan yang cukup banyak dari
penelitian para ilmuan,filsuf,sastrawan dan para ahli agama sepanjang masa
ini.Tetapi kita hanya mampu mengetahui
beberapa segi tertentu dari diri kita,Kita tidak mengetahui manusia
secara utuh.yang kita ketahui hanyalah manusia dari bagian-bagian tertentu dan
ini pun pada hakiatnya di bagi lagi dengan cara kita sendiri. Pada hakikatnya
kebanyakan pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan oleh mereka yang memelajari
manusia- kepada diri mereka – hingga kini masih tetap tanpa jawaban.
“(quraish Shihab,1996:227)
Memang kemampuan dan jangkauan ilmu
pengetahuan sangat terbatas. Kemampuanya hanya pada jangkauan pengalaman
indrawi manusia yang berhubungan dengan alam fisis. Meneliti
gejala-gejala,fenomena-fenomena,pengukuran besaran fisik lalu
merumuskannya.Manusia dapat mengindrakan alam fisis dan memelajarinya,namun hal
yang serupa tidak dapat di lakukan di alam non fisis yang tidak dapat di
indrakan.kita tidak dapat melakukan observasi dalam hal tersebut.
Dengan demikian hal yang berada
di luar alam fisis sama sekali tidak dapat di jelajahi oleh jangkauan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan hanya di gunakan oleh manusia sebatas untuk memrediksi
,mengontrol,memanipulasi,serta menguasai alam berdasarkan gejala dan fenomena
yang teramati oleh indra
2
Komentar
Posting Komentar