Langsung ke konten utama

LIPSTIK

  Siang tadi, dua oranG baik memperhatikanku,  kurang lebih 3 meter dihadapanku mereka memberi syarat padaku yang kurang lebih intinya "Pulang aja sana ! kamu pucet loh !" mereka memelankan suara karna kami sedang berada di forum yang agak resmi dengan tersenyum aku bergegas mengambil sesuatu di dalam tas kesayanganku,  tadaa.. kupamerkan Lipstk wardah yang sejujurnya warnanya agak norak, oren , atau merah bata, tidak penting intinya, aku tampak pucat karna lupa memakai lipstik, segera ku coret bibirku dengan kuas lipstik, tada, kupamerkan bibirku yang sudah menyala kepada mereka.  mereka menggeleng hah ? aku bertanya sebab tidak mengerti "matamu gak bisa bohong ! pulang sana ! istirahat!" lagi2 mereka bicara tanpa suara lekas kubuka kamera depan dari ponsel untuk melihat apa yang terjadi, "lah iya." aku hanya berkedip kedip dan tersenyum pahit. Ingin segera pulang tapi sepertinya aku butuh sekitar satu jam lagi untuk tetap berada di tempat ini ah, lipstik...

Cinta dalam Plastik

 aku sedang mengantuk diam diam di depan mejakerja ketika tiba tiba seoarang lelaki paruh baya mengucap salam. Tidak perlu mendpat jawaban dariku, laki laki itu terus saja masuk keruangan dan menanyakan apakah aku memiliki kantong plastik

Terus terang saja aku cukup terkejut. Selain karena rasa kantukkku yang hilang seketika karena kehadirannya, bapak itu asing untukku. Tapi kemudian aku karena melihat nama dadanya, emblem korpri dan kacamata khas orang tua. oh, orang dinas. Aku langsung teringat di gedung sebelah memang sedang menggelar rapat bersama dinas.

Aku buru buru memenuhi permintaan saang bapak. Kusodorkan kantong plastik merah muda beruku
ran kecil padanya yang ia sambut dengan sumringah.

Mau di pakai apa pak? tanyaku basa basi . "

kantong plastik teramat kecil hanya muat untuk sebelah sapatu itu mau digunakan untuk apa ?" batinku bertanya pada diri sendiri

"Nyenengin orang rumah, mbak" Jawab sang bapak, 

"Hah" aku tidak mengerti

"Orang rumah suka bunga, mbak" jawabnya kemudian, bergegas keluar dan menuju halaman dapur yang punya cukup banyak bunga

"Orang rumah?"
"Istri saya, Mbak"

aku mengikutinya dari belakang, masih bertanya tanya dan berdialog bersama diriku sendiri

Sang bapak sumringah melihat aneka macam kembang, oh bukan aneka, hanya ada 3-4 jenis bunga saja sebenarnya. Memilih, mencabut, memasukkanya dalam plastik merah muda kecil dariku tadi. Dibantu simbah yang biasa mengurus tanaman, sang Bapak ijin membawa macam-macam bunga untuk istrinya di rumah.
"MasyaAllah, sederhana, tapi dalam dan bermakna". lagi lagi aku berdialog dengan diriku

 kadang-kadang kita lupa untuk membahagiakan orang yang paling bahagia melihat kita bahagia. Seseorang sebagai rumah dan tempat untuk pulang

ntah orang tua atau pasangan, kadang hal kecil yang berasal dari hati maknanya akan begitu dalam

Hanya dua hingga tiga bunga dalam kantong plastik kecil, untuk membuat orang lain bahagia
tidak selalu tentang wujudnya, melainkan usaha untuk melukis cinta dari hal-hal kecil yang tidak terduga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ihya’ Al-Mawat dan Jialah, Pengertian ,rukun dan syarat, dasar hukum ihya' Al-mawat dan Jialah / ja'alah / ju'alah

Ihya’ Al-Mawat dan Jialah Makalah Disusun sebagai tugas Matakuliah Fiqh Muamalah Dosen Pengampu Bpk. Ainun Yudhistira, S.H.I., M.H.I. Disusun Oleh: Nur Fitria Primastuti   21113044 FAKULTAS SYARIAH JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH IAIN SALATIGA April :2015 Ihya’ Al-Mawat dan Jialah A.       Ihya’ Al-Mawat 1.        Pengertian Ihya’al-Mawat Ihya’Al-Ma’wat atau menghidupkan tanah yang telah mati di maksudkan dengan menggarap tanah yang telah mati. Di kalangan fuqoha, tanah yang telah mati dimeksud dengan “Tanah yang tidak ada tuanya dan tidak lagi di manfaatkan oleh siapapun.” Di sini di maksudkan untuk mengambil manfaat atas pemanfaatan tanah tersebut. “Tidak ada pemiliknya” maksudnya adalah tanah yang tidak ada pemiliknya sama sekai, dan tidak ada bekas garapan seperti ,pondasi, tanaman ,dan lain sebagainya. “Tanah yang tidak di manfaatkan oleh seseorang “ maksudnya tanah tersebut bebas...

Batasan Ilmu Pengetahuan

Dewasa ini manusia hidup dalam besarnya perkembangan ilmu pengetahuan yangs semakin luas dan tidak pernah berhenti berkembang. Di luar itu manusia di tuntut untuk hidup dalam kebenaran dan apa-apa yang memiliki nilai yang dapat mereka jadikan acuan dalam bertindak. Lembaga kebenaran itu disebut dengan agama ,filsafat,dan seni. Kebenaran yang di percaya menjadi lembaga tertua adalah agama,ini berasal dari wahyu dan oleh penganutnya agama dinilai dan diyakini kebenarannya secara mutlak.             Tidak hanya mencakup masalah umum saja, tatapi agama mencakup hal-hal khusus dan hal-hal transendal . Seperti misalnya latar belakang penciptaan   alamsemesta,juga seisinya. Sama seperti agama yang diyakini menjadi kebenaran tertua yang nilai –nilai- nya selalu   di anggap benar meski banyak yang di luar nalar,seni pun juga begitu,tidak ada kata benar ataupun salah dalam seni,bahkan seni juga menjangkau hal-hal mendasar,un...

Menuju Indonesia Emas 2045 dengan Posyandu Remaja

Ahad 24 Maret, 2024 Desa Samirono menggelar Posyandu Remaja. Tidak kurang dari 35 Remaja mengikuti posyandu remaja yang di gelar di Gedung Olahraga Dusun Pongangan Desa Samirono. Dengan menggandeng Kader Kesehatan Desa samirono, Pemerintah Desa Samirono memiliki harapan besar acara posyandu remaja dapat berjalan secara berkelanjutan. "Ini adalah kegiatan posyandu remaja yang diadakan pertama kali di Dusun Pongangan Desa Samirono, Alhamdulillah orang tua dan remaja menyambut baik kegiatan ini" Kata Nur Fitria selaku Kaur Desa samirono.  Remaja adalah calon pemuda penerus bangsa. Perannya adalah kunci pembangunan dan kemajuan Indonesia bahkan dunia. Sebagaimana jargon Presiden Soekarno " Beri aku 10 Orang tua, akan kucabut Semeru dari Akarnya, Beri aku 10 Pemuda, akan kugoncang Dunia" Posyandu Remaja adalah Pos pelayanan terpadu yang menyasar remaja usia mulai 15 hingga 20 tahun. Selain memfasilitasi cek kesehatan seperti berat badan, tinggi badan, tekanan darah dan c...