Langsung ke konten utama

LIPSTIK

  Siang tadi, dua oranG baik memperhatikanku,  kurang lebih 3 meter dihadapanku mereka memberi syarat padaku yang kurang lebih intinya "Pulang aja sana ! kamu pucet loh !" mereka memelankan suara karna kami sedang berada di forum yang agak resmi dengan tersenyum aku bergegas mengambil sesuatu di dalam tas kesayanganku,  tadaa.. kupamerkan Lipstk wardah yang sejujurnya warnanya agak norak, oren , atau merah bata, tidak penting intinya, aku tampak pucat karna lupa memakai lipstik, segera ku coret bibirku dengan kuas lipstik, tada, kupamerkan bibirku yang sudah menyala kepada mereka.  mereka menggeleng hah ? aku bertanya sebab tidak mengerti "matamu gak bisa bohong ! pulang sana ! istirahat!" lagi2 mereka bicara tanpa suara lekas kubuka kamera depan dari ponsel untuk melihat apa yang terjadi, "lah iya." aku hanya berkedip kedip dan tersenyum pahit. Ingin segera pulang tapi sepertinya aku butuh sekitar satu jam lagi untuk tetap berada di tempat ini ah, lipstik...

Aku pernah memutuskan berhenti


Suatu ketika, seorang teman menunjukkan bahwa dia sudah tidak sanggup lagi meneruskan perjalanan. Ini merupakan pertama kalinya baginya naik gunung dengan ketinggian lebih dari 3 ribu MDPL. Aku terus memberikan semangat padanya, tetapi sia-sia. Dia malah semakin lemas. Anganku untuk bersenang-senang di puncak tampaknya pupus. Dia bahkan meminta kami melanjutkan perjalanan saja dan meninggalkannya di pos terdekat. Aku hampir setuju, sampai seorang teman yang bijaksana menyarankan untuk berhenti. Rasanya tidak adil meninggalkan seorang teman di medan yang berbahaya hanya demi sebuah keinginan yang masih bisa diwujudkan di kesempatan lain.

  

Kecewa, tentu saja. Kami mulai membangun tenda dengan perlahan, sementara beberapa orang memasak air untuk membuat kopi dan mie instan. Kabut mulai menyelimuti kami bersama gerimis. Ternyata keputusan untuk berhenti tidaklah terlalu buruk dibandingkan melanjutkan perjalanan dengan pakaian basah. Kadang-kadang kita memang tidak selalu harus terus berjalan, terutama ketika diri dan kondisi tidak memungkinkan. Ketidakmungkinan tersebut bisa berasal dari diri sendiri, atau bahkan dari orang lain.

  

Apakah temanku yang tidak sanggup itu salah? Tidak juga. Sebenarnya, dia memberi kami kesempatan untuk beristirahat dan menikmati kebersamaan dengan bercerita di dalam tenda. Ternyata, berhenti tidak selalu terlihat seburuk yang dibayangkan. dalam petualangan hidup, terkadang berhenti sejenak adalah langkah yang bijaksana. Ini bukanlah tanda kelemahan, tetapi keberanian untuk mengakui batasan diri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ihya’ Al-Mawat dan Jialah, Pengertian ,rukun dan syarat, dasar hukum ihya' Al-mawat dan Jialah / ja'alah / ju'alah

Ihya’ Al-Mawat dan Jialah Makalah Disusun sebagai tugas Matakuliah Fiqh Muamalah Dosen Pengampu Bpk. Ainun Yudhistira, S.H.I., M.H.I. Disusun Oleh: Nur Fitria Primastuti   21113044 FAKULTAS SYARIAH JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH IAIN SALATIGA April :2015 Ihya’ Al-Mawat dan Jialah A.       Ihya’ Al-Mawat 1.        Pengertian Ihya’al-Mawat Ihya’Al-Ma’wat atau menghidupkan tanah yang telah mati di maksudkan dengan menggarap tanah yang telah mati. Di kalangan fuqoha, tanah yang telah mati dimeksud dengan “Tanah yang tidak ada tuanya dan tidak lagi di manfaatkan oleh siapapun.” Di sini di maksudkan untuk mengambil manfaat atas pemanfaatan tanah tersebut. “Tidak ada pemiliknya” maksudnya adalah tanah yang tidak ada pemiliknya sama sekai, dan tidak ada bekas garapan seperti ,pondasi, tanaman ,dan lain sebagainya. “Tanah yang tidak di manfaatkan oleh seseorang “ maksudnya tanah tersebut bebas...

Batasan Ilmu Pengetahuan

Dewasa ini manusia hidup dalam besarnya perkembangan ilmu pengetahuan yangs semakin luas dan tidak pernah berhenti berkembang. Di luar itu manusia di tuntut untuk hidup dalam kebenaran dan apa-apa yang memiliki nilai yang dapat mereka jadikan acuan dalam bertindak. Lembaga kebenaran itu disebut dengan agama ,filsafat,dan seni. Kebenaran yang di percaya menjadi lembaga tertua adalah agama,ini berasal dari wahyu dan oleh penganutnya agama dinilai dan diyakini kebenarannya secara mutlak.             Tidak hanya mencakup masalah umum saja, tatapi agama mencakup hal-hal khusus dan hal-hal transendal . Seperti misalnya latar belakang penciptaan   alamsemesta,juga seisinya. Sama seperti agama yang diyakini menjadi kebenaran tertua yang nilai –nilai- nya selalu   di anggap benar meski banyak yang di luar nalar,seni pun juga begitu,tidak ada kata benar ataupun salah dalam seni,bahkan seni juga menjangkau hal-hal mendasar,un...

Menuju Indonesia Emas 2045 dengan Posyandu Remaja

Ahad 24 Maret, 2024 Desa Samirono menggelar Posyandu Remaja. Tidak kurang dari 35 Remaja mengikuti posyandu remaja yang di gelar di Gedung Olahraga Dusun Pongangan Desa Samirono. Dengan menggandeng Kader Kesehatan Desa samirono, Pemerintah Desa Samirono memiliki harapan besar acara posyandu remaja dapat berjalan secara berkelanjutan. "Ini adalah kegiatan posyandu remaja yang diadakan pertama kali di Dusun Pongangan Desa Samirono, Alhamdulillah orang tua dan remaja menyambut baik kegiatan ini" Kata Nur Fitria selaku Kaur Desa samirono.  Remaja adalah calon pemuda penerus bangsa. Perannya adalah kunci pembangunan dan kemajuan Indonesia bahkan dunia. Sebagaimana jargon Presiden Soekarno " Beri aku 10 Orang tua, akan kucabut Semeru dari Akarnya, Beri aku 10 Pemuda, akan kugoncang Dunia" Posyandu Remaja adalah Pos pelayanan terpadu yang menyasar remaja usia mulai 15 hingga 20 tahun. Selain memfasilitasi cek kesehatan seperti berat badan, tinggi badan, tekanan darah dan c...